Jumat, 04 Desember 2009

Manfaat menjadi Anggota Koperasi

Manfaat menjadi Anggota Koperasi

Manfaat menjadi anggota koperasi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Keuntungan Ekonomis
a. Peningkatan Skala Usaha
Koperasi memberikan kesempatan kepada anggota untuk menjual atau membeli barang atau jasa secara bersama-sama, sehingga biaya yang timbul menjadi rendah
b. Pemasaran
Koperasi menampung hasil produksi anggota dan menjualnya ke pasar sehingga biaya yang dikeluarkan oleh setiap anggota menjadi lebih rendah dibanding menjual sendiri.
c. Pengadaan Barang dan Jasa
Koperasi menyediakan barang dan jasa kebutuhan anggota, sehingga memungkinkan anggota untuk mendapatkan barang dan jasa dalam jumlah yang baik dan harga yang murah

d. Fasilitas Kredit
Koperasi memberikan kemudahan bagi anggota yang membutuhkan fasilitas kredit dalam bentuk proses yang cepat, jaminan yang ringan dan bunga yang rendah. Hal ini dapat dilakukan karena anggota adalah pemodal (pemilik) yang sekaligus pengguna..

e. Pembagian Hasil Usaha
Sebagai anggota pembagian SHU dihitung berdasarkan transaksi dan partisipasi modal yang
telah kita lakukan terhadap koperasi.

2. Keuntungan Sosial

a. Keuntungan Berkelompok
Gerakan Koperasi memiliki potensi untuk mempengaruhi kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pengambil keputusan.

b. Pendidikan dan Pelatihan
Hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan ketentraman dalam berkoperasi.

c. Program Sosial lainnya
Agar terpupuk rasa kesetiakawanan antar anggota, maka koperasi dapat
menyelenggarakan kegiatan asuransi, perumahan, jasa kesehatan, tunjangan hari tua dan lain sebagainya, jika koperasi sudah maju.

Prinsip – prinsip Koperasi

Prinsip – prinsip Koperasi

Prinsip koperasi adalah kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan berkoperasi. Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip
tersebut, koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berwatak sosial.


Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sifat keanggotaanya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
c. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilaksanakan secara baik sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
f. Pendidikan perkoperasian
g. Kerjasama antar koperasi

Pasal-Pasal Sisa Hasil Usaha

Pasal-Pasal Sisa Hasil Usaha

Pasal 38

(1) Sisa Hasil Usaha koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan, terdiri atas dua bagian.
(2) Sisa Hasil Usaha yang diperoleh, pembagiannya diatur sebagai berikut. :
2.1. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha dengan anggota :
a. 30 % Untuk dana Cadangan koperasi.
b. 50 % Untuk Anggota berjasa dan Penyimpan.
c. 5 % Untuk dana Pengurus.
d. 5 % Untuk dana kesejahteraan Pegawai/Karyawan koperasi.
e. 5 % Untuk dana Pendidikan.
f. 2,5 % Untuk dana Pembangunan Daerah Kerja.
g. 2,5 % Untuk dana sosial.
2.2. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha dengan bukan Anggota :
a. 60 % Untuk dana cadangan koperasi.
b. 10 % Untuk dana Pengurus.
c. 5 % Untuk dana kesejahteraan Pegawai/karyawan koperasi.
d. 10 % Untuk dana Pendidikan.
e. 5 % Untuk dana Pembangunan Daerah Kerja.
f. 10 % Untuk dana Sosial.

Pasal 39

(1) Uang cadangan disimpan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk menutup kerugian sehingga tidak boleh dibagikan diantara anggota.
(2) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75 % dari jumlah cadangan untuk perlunasan usaha koperasi.
(3) Sekurang-kurangnya 25 % dari uang cadangan harus disimpan dengan bersifat giro pada bank pemerintah.

Pengertian Koperasi dan nilai-nilainya

Pengertian koperasi

Koperasi berasal dari bahasa Inggris: co-operation, cooperative, atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda: cooperatie, cooperatieve, yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha bersama atau yang bersifat kerja sama.

Kata koperasi tersebut dalam bahasa Indonesia sebelum tahun 1958, dikenal dengan ejaan kooperasi tetapi selanjutnya berdasarkan Undangundang Nomor 79 Tahun 1958 kala kooperasi telah diubah menjadi koperasi , demikian seterusnya hingga sampai sekarang.

Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang

menyatukan pengertian tentang koperasi, antara lain yaitu:

a. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan

kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara bersama melaui

pembentukan perusahaan bersama yang dikelola dan diawasi secara demokratis;

b. Koperasi adalah perusahaan, di mana orang-orang berkumpul tidak untuk

menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan

kebutuhan dan kepentingan ekonomi;

c. Koperasi adalah perusahaan yang hams memberi pelayanan ekonomi kepada

anggota;

Koperasi bekerja berdasarkan nilai-nilai

a. Nilai-nilai organisasi

1. Menolong diri sendiri

2. Tanggungjawab sendiri

3. Demokratis

4. Persamaan

5. Keadilan

6. Kesetiakawanan

b. Nilai-nilai etis

1. Kejujuran

2. Tanggung jawab sosial

3. Kepedulian terhadap orang lain.

Prinsip-Prinsip Koperasi

a. Keanggotaan bersifat sukarela;

b. Pengendalian secara demokratis;

c. Pembagian SHU sebanding dengan partisipasi anggota;

d. Pembatasan bunga atas modal.

Rabu, 02 Desember 2009

Kepahitan Vs Pengampunan

Kepahitan Vs Pengampunan


Setiap manusia di bawah kolong langit pastilah mengalami kepahitan. Yang membedakanya adalah keputusan kita atas kepahitan itu. Apakah kita hidup dalam kepahitan sepanjang umur kita? Atau kita segera melepaskan beban kepahitan itu dalam hidup kita.

Ada orang yang ditolak sejak kandungan, ada orang yang disakiti oleh perkataan orang lain, ada yang bercerai, ada yang merasa tidak dianggap kehadirannya, dan masih banyak lagi.

Hidup dalam dunia ini memang dipenuhi masalah silih berganti. Beruntunglah kita bahwa hidup di bumi ini hanya sementara saja. Namun bukan berarti kita hidup dengan kehendak diri kita, tapi jadikan hidup saat ini untuk melatih diri kita sebelum kekekalan.

Yohanes 15:19b, Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itu dunia membenci kamu. Ambillah keputusan yang benar dalam mengatasi kepahitan.

Ada sebuah ilustrasi dari sebuah apel. Apel yang baik adalah apel yang kulitnya bersih, segar, ranum. Itulah tampilan diri kita yang dilihat oleh orang lain. Orang lain hanya mampu melihat penampilan luar kita saja.

Namun ketika apel itu dipotong, kelihatanlah noda busuknya yang kecoklat-coklatan. Noda busuk itu adalah kepahitan dalam diri kita. Dan tentunya tidak baik dimakan, selain rasanya tidak enak, berbau atau mungkin berulat. Bagaimana caranya agar noda busuk itu tidak mencemari sisa apel tadi?

Dengan memotongnya dan membuang noda busuk tadi. Begitu juga dengan kepahitan. Sebelum virus kepahitan itu terus berakar ke dalam atau melebar pada wilayah hidup kita yang lain, segeralah memangkasnya. Caranya?

Lepaskan pengampunan atas masalah yang terjadi pada hidup kita. Berikan pengampunan pada orang yang telah menyakiti hidup kita. Matius 6:12, Dan ampunilah kami akan kesalahan kami,seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.

Ayat di atas adalah sepenggal Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus kepada murid-murid-Nya. Itu berarti Yesus menghendaki kita untuk segera memberikan pengampunan seperti Ia telah mengampuni kita terlebih dahulu. Dan inilah obat atas kepahitan itu yaitu mengampuni.